What is Music? III

Sabtu, 06 Februari 2010 16.04 by Patrisius Sixtus Bere
WHAT IS MUSIC?
(BAGIAN III)

Patrisius Sixtus Bere

ELEMEN-ELEMEN MUSIKAL

Elemen-elemen musik yang dibicarakan di sini bukan merupakan bagian-bagian yang terpisah satu sama lain. Elemen-elemen musik itu ibarat berbagai sistem jaringan dan organ dalam tubuh manusia yang membentuk satu tubuh musik. Dalam kerangka dasar membentuk musik yang utuh, semua elemen sebenarnya bernilai fundamental.

Elemen-Elemen Pokok

• Ritme

Dalam pengertian yang lebih luas, ritme (bahasa Yunani rhytmos, dari kata rhein yang berarti mengalir) adalah sebuah gerakan yang ditata dari elemen-elemen yang berbeda. Ritme merupakan dasar paling mutlak dan primitif dalam menata gerak dan langkah. Ritme adalah lambang persisi (ketepatan) dan perfeksi (kesempurnaan). Di sini irama merupakan sebuah gejala universal yang dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk seni yang dilihat, diraba dan dimainkan.
Struktur ritme karya seni menentukan unsur yang diarahkan pada suatu gerak. Gerakan ini memberikan wujud yang menjadikan gerakan tersebut hidup. Gerakan ini bisa terwujud dalam ketidakgerakan (tanda diam dalam musik), hentakan, dan dengan tempo yang tepat. Ritme yang baik tercipta kala terjadi titik-titik pelembutan serta pemetaan waktu tanpa menyingkapkannya dengan terus terang dan tanpa mereduksinya dalam pengulangan-pengulangan yang monoton. Ritme yang baik tercapai juga dalam variasi-variasi.
Mendeskripsikan ritme dalam musik berarti berbicara tentang banyak elemen seperti aksen (hentakan dan tekanan), birama dan tempo. Semuanya berhubungan dengan elemen dasarnya yakni waktu (temporal). Di sini pula letak perbedaan musik dengan lukis dan patung. Musik terkomposisi dalam waktu sedangkan kedua bentuk seni yang lain tersusun dalam pola ruang (spatial).

• Melodi

Melodi (bahasa Yunani Melos yang berarti warna) adalah rangkaian not-not yang ditata secara logis dengan berbagai variasi frekwensi dan panjang pendek nada beragam serta memiliki pengertian emosional tertentu. Rangkaian yang mempunyai arti di sini mengisyaratkan sebuah tahapan koherensi yang matang dan penonjolan-penonjolan tertentu yang dengannya dapat memberi efek atau pengaruh kepada sebuah kesatuan pengertian.
Melodi atau sering dikenal pula sebagai lagu harus mengandung berbagai gerak turun dan naik nada, organisasi nada dan pengulangan tertentu, progresi akor (kadens) serta permainan pola ritmik yang dapat membuat kita mampu membedakannya dari yang lain.
Melodi yang baik dari sebuah lagu harus dapat dibedakan dari lagu yang lain karena karakter serta pesan yang mau ditonjolkannya. Ada melodi yang menonjolkan lompatan dan jangkauan skala interval dan nada yang tipis dan kecil (misalnya melodi yang memanfaatkan langkah sekon dan lompatan terts). Ada juga melodi yang mengetengahkan lompatan interval yang lebar dan besar (misalnya kwart, kwint, oktaf).

• Harmoni

Harmoni adalah struktur karya seni yang universal. Struktur ini memberi sumbangan denga memperucapkan material, meskipun bahasa pengucapannya tidak pernah dapat dirasakan. Fungsi dari harmoni dalam suatu karya seni pertam-tama adalah menegaskan dan menggolongkan unsur-unsur bahasa estetisnya sehingga karya seni memilki keunikannya. Misalnya dalam dunia seni lukis harmoni terwujud dalam perbandingan dan proporsi warna, dalam dunia sastra terwujud dalam hemat atau borosnya penggunaan kata sedangkan dalam musik adalah soal perbandingan nada-nada dalam bentuk relasi-relasi khusus yang ada di dalamnya.
Apabila instrumen atau suara manusia dimainkan dan dinyanyikan bersama pada nada-nada yang berbeda, maka instrumen dan suara tersebut akan tampil dalam satu harmoni tertentu. Harmoni didasarkan pada paduan nada yakni sekumpulan nada yang kedengarannya enak bila bersama-sama.
Dalam perkembangan musik sekarang ini, harmoni juga telah turut berubah sesuai selera dan gaya serta pengetahuan baru. Para pemusik dan komponis abad sekarang ini telah menggabungkan nada-nada menjadi harmoni dan urutan nada-nada yang pada masa ratusan tahun lalu dianggap aneh dan asing. Bila kita bandingkan gaya-gaya musik dulu dan sekarang perbedaan seperti ini akan segera nampak pada kita.
Barangkali kita dapat mengatakan bahwa para musisi klasik zaman dahulu tidak pernah memikirkan sebelumnya bahwa akan muncul musik-musik modern seperti kenyataan sekarang ini, seperti munculnya musik Jazz dan Swing, Rock dan Metal. Satu hal yang pasti bahwa kehadiran banyak gaya musik dewasa ini tidak menghilangkan sama sekali basis yang dibentuk oleh musik klasik.

Elemen-Elemen Penting Lain

• Notasi

Notasi adalah pencatatan dalam bentuk grafis untuk menggambarkan bunyi dan gerakan musik, not demi not. Notasi amat berguna dalam proses pelestarian, pengajaran dan penyebaran musik secara efisien dan efektif. Penggunaan sistem notasi jauh lebih unggul dan akurat dari pada pelestarian musik secara konvensional dengan memori dan tradisi lisan.
Notasi standar (notasi balok) merupakan notasi paling populer digunakan oleh komposer, pencipta lagu, penata musik maupun vokalis dan musisi di seluruh dunia. Notasi ilmiah ini merupakan produk musik barat yang terus berevolusi selama ratusan tahun yang selalu berhubungan dengan unsur pokok yakni macam atau bentuk not yang dibunyikan (tinggi-rendah) dan harga setiap not dibunyikan (lama atau ketukan). Walaupun demikian dalam sistem penulisan not pada garis paranada (staff) masih terkandung beberapa elemen lainnya seperti tanda istirahat, tanda kunci, tanda birama, tanda tempo dan dinamik serta tanda-tanda musik lainnya.

• Skala/Interval

Interval adalah jarak yang terbentang di antara dua not ketika dua not tersebut dibunyikan bersamaan atau berurutan (misalnya jarak dari C ke C adalah 0/prime; jarak dari C ke c adalah 6/oktaf). Pengetahuan tentang interval sangat diperlukan untuk menganalisis struktur dan harmoni musik misalnya tentang pembentukan melodi dan akor (atau harmoni).
Pengetahuan tentang interval musik juga sangat membantu kita menganalisis sifat dan jenis musik yang didengar, karena setiap warna dan gaya musik pada umumnya memberikan efek yang berbeda satu sama lain. Misalnya musik klasik yang berbasis tangga nada diatonis (1-2-3-4-5-6-7-i) yang menggunakan interval atau pola jarak 1 dan ½ dapat dengan mudah dibedakan dari musik tradisional (etnik Jawa, Bali, dan Timor) yang berbasis tangganada pentatonis (1-2-3-5-6). Atau musik Blues dan varian modernnya seperti musik Rock yang menggunakan skala Pentatonik (mayor 1-3-4-5-7; minor 6-1-2-3-5)) dan Pentatonik Blues sebagai elemen dasar melodi/lagunya. Demikian juga dengan musik Jazz dan berbagai variannya yang memanfaatkan elemen interval disonan yang secara subjektif sering dianggap “fals” dan kurang nyaman di pendengaran.

• Tempo

Tempo adalah tingkat kecepatan sebuah komposisi dimainkan (dalam beat/ketukan per menit). Meski kini banyak komposer yang menggunakan bahasa mereka sendiri untuk menentukan kecepatan, penggunaan istilah dalam bahasa Italia masih sering kita jumpai, terutama untuk komposisi yang diciptakan sejak akhir abad ke-17 hingga permulaan abad ke-20. Secara umum ada tiga kategori besar yang dipakai yakni lambat (Grave, Largo, Lento, Adagio), sedang (Andantino, Andante, Moderato, Allegretto) dan cepat (Allegro, Vivace, Presto).
Penafsiran tempo dari satu komposer denga komposer lain bisa berbeda, begitu pula antara komposer dan pemain serta penonton. Pertentangan seperti ini pada umumnya dapat diselesaikan komposer dengan menentukan secara akurat dan pasti kecepatan lagu (jumlah ketukan per menit) dalam karya-karya mereka. Alat untuk menghitung ketukan tiap menit disebut Metronome.

• Dinamika

Bila tempo berhubungan dengan cepat – lambat maka dinamika berhubungan dengan keras – lembut sebuah karya musik yang dinyanyikan dan dimainkan. Dinamika musik dapat memberikan efek dramatik dan psikologis tertentu maupun dalam rangka menonjolkan melodi/kalimat bait sebuah karya musik.
Pada sistem notasi, dinamika ditandai dengan huruf-huruf tertentu. Yang paling lazim digunakan adalah p (piano: lembut), f (forte: keras), mp (mezzo-piano: agak pelan) dan mf (mezzo-forte: agak keras). Beberapa komposer menggunakan tanda pp (pianissimo: agak lembut), ppp (pianossissimo: sangat lembut) serta ff (fortissimo: sangat keras) dan fff (fortississimo: luar biasa keras)

0 Response to "What is Music? III"

Posting Komentar