Renungan Harian Pekan Biasa I - Tahun A/II

Sabtu, 06 Februari 2010 16.07 by Patrisius Sixtus Bere
RENUNGAN - RENUNGAN HARIAN

SENIN PEKAN BIASA I

TAHUN A/II

RENUNGAN
………………….
Setelah peristiwa Pelantikan Yesus sebagai Anak Allah pada saat pembaptisanNya, Yesus mulai mewartakan Sabda Allah/ Kerajaan Allah. Hal pertama yang kemudian dilakukanNya adalah memilih para murid yang akan membantu Karya pewartaanNya.
Dalam Injil Hari ini, kita mendapat beberapa pesan fundamental untuk kita:

• Seting kisah ini adalah Danau. Yesus sementara mengajar dekat danau. Danau ini adalah gambaran situasi kehidupan manusia. Manusia mudah sekali tenggelam dalam danau egoisme dan nafsu serta kepentingan diri sendiri. Manusia sering tenggelam dalam danau kesenangan diri yang tidak menjamin mutu hidup. Danau seringkali merupakan tempat yang berbahaya bila dibandingkan dengan darat.

• Murid-murid dipanggil sebagai penjala manusia untuk menolong orang yang putus asa dalam lautan derita dan persoalan ke”daratan” yang aman dan nyaman. Oleh karena itu maka sebagai pemukat, seorang murid harus mempunyai kualitas2 seperti:

o Kesabaran; sebagaimana sabar sampai ikan masuk ke dalam jala. Cemas dan gelisah tidak akan menyelesaikan soal. Apalagi keinginan untuk cepat mendapat hasil.
o Tabah; bila nampak gagal. Pemukat yang ulet adalah sebuah usaha terus-menerus.
o Keberanian; perahu yang kecil harus siap masuk ke dalam lautan yang luas dan penuh bahaya dan tantangan ombak yang dasyat.
o Mata yang tajam. Seorang pemukat ikan adalah orang yang jeli melihat situasi. Hal yang baik dan benar, kadang perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
o Dirinya tidak sampai terlihat; seorang penjala yang menonjolkan diri, hampir pasti tidak akan mendapatkan ikan tangkapan. maksudnya yang diwartakan oleh para pemukat manusia adalah Yesus dan karya serta sabda-sabdaNya.
……………………..
5 kriteria ini merupakan jawaban yang tepat terhadap tuntutan kita sebagai orang Kristen yang mengaku murid2 Kristus. Semangat Natal haruslah terugkap dalam kehidupan harian yang makin berkualitas.


Rm. Sixtus Bere, PR


SELASA PEKAN BIASA I

TAHUN A/II

RENUNGAN
…………………….
Kisah pengusiran setan/roh jahat/penyembuhan penyakit bukan sesuatu yang asing dalam dunia pada zaman Yesus dansebelumnya. Masyarakat kita juga mengenal dengan baik sekali. Tetu kita tidak gampang membayangkan begitu saja Yesus mengunakan akar-akar, daun-daun, dll; walaupun dapat dipastikan Yesus mengenal praktek ini dalam masyarakat Yahudi.
Dalam Kisah peyembuhan pertama Yesus versi Markus ini, ada beberapa nilai yang dapat kita pelajari dari kemunculan tokoh-tokoh dalam Injil:

• Yesus
Mulanya Ia mengajar “dengan penuh wibawa”. Berikutnya ada pergeseran dari pengajar kepada seorang Excorcis (pengusir setan). Setan keluar tanpa kompromi. Alasannya Yesus bertindak dengan penuh kuasa Allah. Dia mengerjakan karya Allah. Yesus bertindak pada saat yang tepat dengan hasil maksimal; setan lari, orang banyak heran dan takjub bergerak perlahan kepada iman yang murni.

• Ahli Taurat
Mereka adalah para ahli KS Yahudi. Mereka suka mengklaim bahwa mereka tahu banyak tentang KS. Mereka akan dengan gampang menilai orang sakit tadi sebagai orang berdosa dan dihukum Allah. Pandangannya selalu negatif. Dan ini dikecam oleh Yesus. Cara pandang Yesus terhadap si sakit sangat berbeda. Kerahiman dan cinta Allah bersifat riil dan universal, menyentuh kemanusiaan kita, kekurangan dan kelemahan kita. Kita jangan tergoda melihat kesulitan dan masalah dalam hidup sebagai akhir yang buruk, saat yang buruk, hari-hari sial yang menghancurkan masa depan kita.

• Si Sakit
Si sakit adalah simbol kondisi-kondisi dan kelemahan khas manusia termasuk dosa. Hal istimewa yang dapat kita lihat dari si sakit adalah harapan yang tidak pernah padam dan malu-malu untuk sembuh. Sebagai “orang sakit” kita diminta untuk jujur mengatakan sakit dan masalah kita di hadapan Tuhan.

• Orang Banyak
Tindakan populer biasanya diminati banyak orang. Dalam kasus ini memang benar karena berhubngan dengan iman. Tapi Tuhan mau supaya kita bisa melihat karya Tuhan dalam hal2 sederhana dan biasa-biasa; keseharian kita, kerja…, orang…, dll..

Rm. Sixtus Bere, PR


RABU PEKAN BIASA I

TAHUN A/II

RENUNGAN

Di jendela sebuah Rumah tertulis: “Jika anda butuh pertolongan, ketuklah di sini”. Yesus baru saja selesai mengajar di Sinagoga dan menyembuhkan orang sakit. Sekarang Dia menyembuhkan ibu mertua Petrus yang sakit. Itulah Yesus, yang siap sedia menolong, tanpa mengeluh. Itulah Yesus, yang menerima tugas dari Allah. Dia sadar akan tugas dan tanggungjawabnya terhadap orang lain.
Pesan kedua yang kita peroleh dari bacaan hari ini adalah bahwa Yesus bertindak tanpa imbalan pujian. Ia membuat mukjizat bukan di kerumunan masa, tapi di sebuah pondok kecil di Kapernaum. Cara pikir Yesus sangat lain dengan kebanyakan. Seringkali kita berlaku kasar dan buruk dalam rumah dan sopan di luar rumah. Mungkin kita adalah orang yang ramah, suka menolong orang asing tetapi berlaku sebaliknya untuk orang-orang di sekitar kita, orang-orang dekat kita.
Pesan ketiga dapat kita pelajari dari pribadi ibu mertua Petrus; kemudian perempuan itu melayani mereka. Ia sadar bahwa anugerah berupa kesehatan yang sekarang ia miliki adalah kesempatan untuk melayani orang lain; Yesus dan rombonganNya. Kita seringkali dianugerahi bermacam-macam kelebihan dan bakat yang harus kita pakai untuk melayani orang lain, tetapi itu tidak kita pakai. Kita juga dianugerahi kekuatan dan kesehatan untuk berpikir dan bertindak maximal. Sebagai pelajar tentu kita harus pakai untuk menjadi pelajar yang cerdas, bertanggung jawab, disiplin…. Inilah tugas yang harus kita pikul sebagai orang Kristen.
Kesibukan seringkali membuat kita lupa menjalin lagi hubungan dengan Tuhan. Kita butuh kekuatan rohani untuk bertindak secara jasmani. Yesus sadar itu, pekerjaanNya masih banyak; juga di kota2 lain Aku harus mengajar karena untuk itulah Aku telah diutus. Itulah pesan terakhir yang dapat kita bawa pulang untuk kita buat sebagai orang Kristen. Semoga tawaran keselamatan Allah ini menjadi bahan permenungan kita.

Rm. Sixtus Bere, PR

M I S A H A R I A N

KAMIS PEKAN BIASA I

TAHUN A/II
Santo Antonius, Abbas

RENUNGAN
……………………
Pada tahun 1922, 9 pengusaha paling berhasil di dunia mengadakan sebuah pertemuan istimewa di Chicago. Mereka adalah kumpulan ahli yang membahas bagaimana rahasia mendapatkan uang dan keuntungan sebesar-besarnya. Mereka adalah orang-orang yang sangat peduli dengan uang dan kesuksesan.
Bagaimana keadaan ke-9 pria itu 27 tahun kemudian?

• Charles Schwab, presiden dari sebuah perusahaan baja terbesar meninggal dalam keadaan bangkrut dan hidup dari pinjaman di tahun2 terakhir hidupnya.
• Samuel Insull, presiden perusahaan produksi bahan kebutuhan pokok terbesar, meninggal sebagai buronan dan hidup melarat di negeri asing.
• Howard Hopson, presiden perusahaan gas terbesar, menderita sakit ingatan.
• Arthur Cutter, spekulan gandum terbesar, meninggal di negeri asing dalam keadaan amat miskin.
• Richard Whitney, presiden bursa saham New York, menyekap dalam tahanan di Penjara.
• Albert Fall, seorang anggota kabinet Presiden, diberi pengampunan dari penjara agar ia dapat meninggal di rumahnya.

Kita tidak tahu persis orang-orang ini. Tetapi kita tahu bahwa mereka adalah orang pada masanya yang hebat menghasilkan uang dan meraih sukses besar tetapi kurang hebat dalam mengetahui bagaimana mereka harus hidup. Mereka menghabiskan energi untuk tahu dan mengabdi pada kesementaraan dan lupa akan nilai-nilai fundamental yang abadi. Sebuah pelajaran berharga bagi kita adalah bahwa uang bukanlah tujuan akhir dari perjuangan kita. Sukses bukanlah kata akhir yang menjadi tujuan sejati kita orang Krsiten. Uang, harta dan kesuksesan adalah sebuah kemungkinan yang dapat kita pakai untuk mengikuti Allah dan Yesus. Allah menghendaki kita menjadi orang baijaksana menggunakannya.

Rm. Sixtus Bere, PR



JUMAT PEKAN BIASA I

TAHUN A/II

RENUNGAN
………………………………
Ada sebuah pergeseran dari rasa suka menjadi benci kepada Yesus. Pada mulanya semua orang senang karena Yesus memberikan kesembuhan untuk berbagai penyakit. Tidak dapat disangkal juga bahwa kita juga akan menjadi orang yang menyenangkan kalau kita memberikan kepada orang lain apa yang menjadi kebutuhannya, kesenangannya. Tetapi ada saja manusia yang berpikiran dan berperasaan lain seperti yang hari ini kita dengar dari ungkapan Farisi dan Ahli Taurat “Ia menghojat Allah”. “siapakah Dia sehingga bisa menghapus dosa manusia?”.
……………….
Beberapa pokok pikiran yang bisa membantu kita:

• Sebagaimana Yesus, kita hanya berhak untuk berbuat kebaikan. Apapun alasannya. Yesus meyembuhkan orang sakit pada masanya. Dan Tuhan mempunyai misi yang harus kita jalankan pada masa dan zaman kita. Kita masing-masing dipakai Tuhan pada masa kita. Ini perintah yang cukup kuno. Pengikut Budha juga mendengarnya dari sang Budha sendiri: kita hanya berhak untuk berbuat Dharma dan bukan hasilnya.

• Ada saat di mana usaha dan kerja kita tidak dihargai dan itu tidak menjadi alasan kita berhenti melakukannya.

• Perubahan memerlukan orang yang bertahan terhadap segala tantangan. Tantangan bukan dimaksudkan sebagai kesempatan untuk menghentikan semua usaha karena putus asa. Ada orang-orang dan saat-saat yang ‘dikirim’ Tuhan untuk memperkuat intensi dan usaha kita. Yesus terbukti sebagai Anak Allah yang setia bertahan sampai akhir.



Rm. Sixtus Bere, PR


SABTU PEKAN BIASA I

TAHUN A/II

RENUNGAN
…………………..
Hari ini Yesus melanggar aturan lagi. Ia berbuat lagi sebuah kesalahan di mata Farisi dan ahli Taurat; memilih Matius atau Lewi seorang pemungut cukai untuk mengikutiNya. Padahal pemungut cukai adalah sejenis pembunuh, penjahat, perampok dan pelacur karena mereka bekerja sama dengan penjajah Roma menindas rakyat Yahudi. Tapi Matius berharga di mata Tuhan; semua orang berharga di mata Tuhan. Bukan saja itu, Tuhan malah menggunakan orang-orang macam itu untuk mewartakan Kerajaan Allah. Syaratnya hanya satu; terbuka terhadap panggilan Allah.
……………………….
Sejarah membuktikan bahwa Tuhan selalu berpikir lain tentang apa yang buruk di mata manusia. Tuhan memakai orang macam Paulus Rasul yang sebelumnya merupakan pengejar dan pembunuh orang-orang Kristen pada awal pertumbuhan Gereja. Ingat Paulus artinya ingat martir stefanus yang pestanya kita rayakan 26 desember. Tuhan menggunakan pengacau macam Santo Agustinus yang sebelumnya adalah anti Kristen, penggila wanita dan kesenangan duniawi. Ia kemudian bertobat dan menjadi pujangga Gereja, Uskup dan Santo karena teladan kekudusannya. Selamanya Tuhan akan memmakai berbagai jenis manusia termasuk jenis-jenis yang tadi disebutkan untuk memperluas rahasia Tuhan di dunia. Sekali lagi rahasianya adalah iman dan cinta serta keterbukaan terhadap rencana dan panggilan Allah.

• Apakah kita juga mampu melihat kebaikan dalam diri orang lain terutama mereka yang terlanjur dinilai negatif dalam masyarakat dan pergaulan?

• Apakah kita masing-masing merasa berguna dan berharga di mata sesama dan Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan memakai anda dan saya untuk memperluas warta KerajaanNya di dunia.

• Tugas ini mendesak. Seperti Matius, kita pun diminta untuk mengikutiNya sekarang dengan mengubah cara hidup kita.

Rm. Sixtus Bere, PR

0 Response to "Renungan Harian Pekan Biasa I - Tahun A/II"

Posting Komentar