RITUAL HASE HAWAKA

Rabu, 17 Februari 2010 13.43 by Patrisius Sixtus Bere
Hase Hawaka

Hase Hawaka (Indonesia; Salam, English: Greeting, Deutsch: Begruessung) adalah sebuah ritual sapaan adat yang dibawakan atau diucapkan oleh Penutur (dalam istilah Bahasa Tetun disebut Makoan) dalam sebuah acara penyambutan/penerimaan seorang tamu (biasanya seorang pemimpin Agama, Pemerintah, tamu penting dari tempat lain, dll). Di dalam ritual ini terungkap dimensi persahabatan yang mendalam dan eksistensial antara manusia dengan sesama, manusia dengan alam hidup (dunia) dan manusia dengan Tuhan sebagai Asal dan Tujuan Hidup manusia.
Dalam menjalankan tugas penyambutan ini, seorang Penutur biasanya didampingi oleh beberapa orang lain yang telah ditunjuk (biasanya adalah pemuka-pemuka masyarakat atau adat setempat)menyambut tamu atau undangan di sebuah gerbang (suatu tempat yang telah disepakati bersama) di mana di situ juga ada orang lain dengan tujuan yang sama yakni menyambut kedatangan orang atau tamu.
Setelah selesai, tamu dan para undangan akan dikalungi dengan sejenis kalungan dari kain adat (dalam bahasa Tetun: Tais)oleh (para) gadis. Biasanya arakan akan diserta sebuah tarian penyambutan yang disebut Likurai (yang dibawakan oleh lk 10 orang penari perampuan yang menari sambil memainkan genderang/tihar. Tarian ini bisa dilengkapi dengan 2 orang penari pria yang mengikuti arakan penari sambil memainkan pedang atau selendang.....(bersambung)

HASE HAWAKA *)

Ina hei, hei ama
Ama he, hei ama
O atu sei toba mader lai
O atu sei mate mader lai
ta'an tilun manono
baba no lian
ta'an tilun manono
lia husar rain
iha leten ba
iha as ba
lolo liman la to'o
dai ain la dais
isin la besi
ran la manas
nahiti nola
nak bonan nola
klosan mane Maromak
(Ama Bispo Ama Nai Lulik
.............nama orang ybs)
Nia fo beran
Nia fo bensa
na'ak atu bali nola
na'ak atu lituk nola
Maromak nian Mamfatin
bali nola
lituk nola
nodi ibun Maromak
nahosar lia husar
rain ba ita
fafudin raik laran
bi'i ain la sidi
bi'i ain la sala
tebes bali nola
tebes lituk nola
Mamfatin Ama Maromak
hori uluk nikar
ohin loron
Dato serani binan serani
ktetuk no nesan
fui mutu ibun
fui mutu lian
hodi haman hatetu
(.........nama ybs)
ba uma metan Maromak
Hei, man no lais sia
(jawab: Hee)
na'ak to'o fatin ti'in
tetuk no nesan ti'in
atu haman (........)
hikar uma metan Maromak
(Jawab: Hee....)

*) Contoh Hase Hawaka dalam penyambutan Pemimpin Agama Katolik

Istilah

- Belu, Kabupaten Belu di Pulau Timor (bagian barat) - Prop. NTT
- Likurai, sejenis tarian ritmis dari Belu yang dibawakan oleh wanita sebagai
penari sekaligus pemain tihar bersama Pria sebagai pengiring tarian.
- Makoan, Penutur adat, juru bicara masyarakat adat
- Tetun, salah satu dari 4 bahasa yang dipakai di Belu (Mayoritas)
- Timor, Pulau Timor di Indonesia bagian Tengah
- Tihar, genderang yang terbuat dari kayu dan kulit binatang
- Tais, kain adat bermotif dari Belu
- Maromak, Istilah untuk Allah dalam bahasa Tetun

0 Response to "RITUAL HASE HAWAKA"

Posting Komentar